Jerman juga berencana mengganti sekitar 6 persen listrik yang dihasilkan oleh tiga pembangkit nuklir dengan energi terbarukan, selain juga gas, dan batu bara.
Lebih dari 30 persen energi Jerman berasal dari batu bara, dan pemerintah telah membuat keputusan kontroversial untuk beralih ke batu bara untuk membantu keamanan energi.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
Jerman tercatat telah berjanji untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara terakhirnya paling lambat tahun 2038, dengan batas waktu 2030 di beberapa daerah.
Hal itu bertujuan agar 80 persen listrik berasal dari energi terbarukan pada akhir dekade ini.
Perwakilan industri energi terbarukan Jerman mengatakan penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara itu akan membuka pintu bagi lebih banyak investasi untuk energi bersih.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
"Penghapusan tenaga nuklir Jerman adalah peristiwa bersejarah dan langkah terlambat dalam hal energi," kata Presiden Federasi Energi Terbarukan Jerman (BEE) Simone Peter, "Sudah saatnya kita meninggalkan era nuklir dan secara konsisten mengatur era terbarukan," imbuhnya.
Masalah jutaan tahun
Saat ini Jerman harus mencari solusi untuk limbah radioaktif tingkat tinggi yang mematikan, yang dapat tetap berbahaya selama ratusan ribu tahun.